Search in Here

Senin, 20 Desember 2010

Di tinggal oleh orang yang paling Berharga

Tanggal 21 november 2005, saya duduk di kelas 3 SMP negeri di Bogor, biasanya brangkat di antar oleh ayah sampai depan komplek, lalu ia berkata "belajar yang pinter yah jangan lupa shalat dan jangan nyusahin ibu.." dan setelah itu saya naik bus PUSAKA untuk pergi sekolah.. entah mengapa perasaan saya selama di sekolah hanya ingin pulang, pulang, dan pulang ke rumah, tidak biasanya itu juga. Jam 12.15 saya pergi ke musholah untuk shalat dzuhur, setelah mengambil air wudhu saya pun shalat berjamaah dengan teman-teman. Tiba-tiba HP saya mendering ada telfon dari tetangga saya (mba TIA) di ngomong kalo saya di suruh pulang sekarang, padahal saya mau latihan basket, yasudah saya pulang saja karena sudah di telfon dan saya pun khawatir ada apa sebenarnya.
Turun lah dari Bus dan saya naik ojeg untuk masuk ke komplek saya, saat sampai pertigaan rumah saya ada bendera kuning yang menuju ke daerah rumah saya dan ternyata bendera kuning itu ada tepat di depoan rumah saya. saya langsung masuk dan berkata" ada pa ini (sambil teriak-teriak histeris).." banyak warga yang biulang " yang sabar yah.. iklhasin yah geng.. !" saya pun menangis setelah masuk dan melihat ayah saya sudah tiada, yang tidur di atas ranjang dengan kain putih yang menyelimutinya, dan di kelilingi oleh orang yang sedang membaca Yasiin di hadapannya, saya hanya bisa diam dan memeluk ayah saya sambil menangis dan mencium kepala ayah saya.
Pada saat itu saya betanya kepada ibu saya "bu... bapa kenapa ?" ibu pun hanya menangis dan bilang "sabar yah nak'..." . Saya mengambil air Wudhu untuk menenangkan hati saya, karena saya belum bisa berbuat yang terbaik untuk ayah saya. Sungguhg berat mengiklahskannya.
Tanggal 26 november 2005, sodara-sodara datang kerumah dari jawa, semua histeris dan teman-teman ayah datang banyak sekali. di makamkannya ayah saya jam 10.45, saya hanya diam diam dan diam melihat kepergiaan ayah saya.
Perjuangan ayah saya sangat lah berat, karena harus mengurus ribuan investor yang telah di tipu oleh PT. AGROBISINIS ALAM RAYA, yang di pimpin oleh RAMLIH, dia menghilangkan uang orang - orang, setelah perjuangannya 4 tahun, dan akhirnya ayah saya tiada duluan dan perjuangan itu pun di ulang kembali dari 0%. Keluarga saya hanya bisa menunggu sajha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar