Search in Here

Senin, 03 Januari 2011

Rokok menjadi kebiasaan

Rokok
Pertama saya merokok itu saat masih SMA, saya pertamanya hanya untuk iseng sementara saja, tapi lama kelamaan malah menjadi ketagihan. Saat melihat teman saya sedang merokok saya di tawarkan dan saya hanya iseng saja, rokok yang di berikan yaitu rokok Djarum Super, ternyata lama kelamaan malah jadi nagih, dan saya mencoba untuk beli sendiri. Pertama kali saya beli rokok sempat bingung dan malu - malu atau takut ketahuan oleh orang tua saya, saya pun masih bisa merokok di tempat-tempat tertentu saja.
Kemudian teman sekomplek saya melihat saya merokok dan ke-esokan harinya pun saya mulai berani merokok di daerah komplek dan itu juga masih diam-diam saja. Lalu kakak laki-laki saya menyuruh saya membeli rokok Sampoerna mild, dan saat itu sisa satu, kakak saya pun ingin pulang dan saya ambil sajha rokok itu dan kakak saya kaget bahwa saya juga meroko.
Beberapa hari kemudian saya ketauan oleh orang tua saya, ada bungkus rokok di kamar saya, dan saya pun di tanya dengan santai "ini bungkus rokok siapa geng?" kakak laki-laki saya langsung berkata " si sugeng ngerokok tuh !" saya pun hanya bisa senyum-senyum saja, dengan memikir ketakutan, dan ternyata orang tua saya hanya bilang "kaya orang kaya ajha ngerokok!" dan saya pun baru sadar bahwa ayah saya dulu perokok, dan sodara-sodara saya juga perokok semua, jadi saya merokok juga tidak apa-apa, asalkan bisa di atur saja. heheheee...
Besok-besoknya saya jadi bebas tapi kalau terlihat oleh bapak-bapak dan ibu-ibu komplek saya masih tidak enak, tapi lama kelamaan jadi biasa saja.
dan saya sekarang rokoknya hanya satu merek saja, Sampoerna Mild.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar